Sunday, October 25, 2015

CARA MUDAH MEMBUAT KERAJINAN DARI SERBUK KAYU



a.      Pembuatan Model
Model untuk   cetak    press/tekan      cenderung       berbentuk        dua  imensional.  Pemunculan  ornamen/hiasan  tidak  terlalu  tinggi  atau biasa disebut relief rendah. Bentuk tersulit yang bisa terjangkau hanya bentuk relief menengah,  untuk pembuatan bentuk relief tinggi tidak bisa dijangkau karena bentuknya hampir tiga dimensional.
Ketebalan bentuk  yang  bisa  dicapai  sekitar  1  -  3  cm dengan syarat  ornamen memiliki sifat cembung, ataupun pahatan lurus yang miring ke dalam.  Bahan pembutan model teknik press dapat berupa kayu, lempung maupun lilin.  Untuk Kayu tetap menggunakan pahat ukir, sedangkan lempung atau lilin bisa menggunakan butsir.
Bentuk model yang bisa dikembangkan bermacam-macam, bisa persegi   atau  persegi  panjang,  lingkaran  atau  segitiga,  semua  itu tergantung desain yang diinginkan.




 Gambar 1.   Proses pembuatan model dari kayu.



b.        Pembuatan Cetakan
Model yang telah dibuat ditaruh ditempat yang datar dengan alas plastik.  Kemudian sekelilingnya         dibuat penghalang, bisa dari kayu maupun              kertas   yang    tebal    dengan            ketinggian       melebihi            tinggi modelnya.  Dipastikan  tidak  ada  celah  yang  akan  membuat  adonan semen         ke        luar        bila      dituangkan.     Untuk  menutupi         celah                bisa menggunakan wass (lilin).
Model yang telah siap diolesi MAA merata dipermukaan model maupun  kayu/kertas penahan. Untuk bahan cetakan teknik press bisa menggunakan resin  tapi juga bisa mengunakan semen. Alternatif ini untuk lebih menghemat harga produksi. Akan tetapi penggunaan hasil dari  cetakannya  juga  masih  lebih  kasar  jika  dibandingkan  dengan cetakan dari resin.


Gambar 2.  Cetakan dari bahan semen.

Bahan cetakan dari semen diperlukan bahan pembantu berupa air. Ukuran untuk semen berbanding 1 kg : ½  liter air. Semen diaduk perlahan dan dicampur sedikit demi sedikit dengan air.
Campuran yang telah jadi dituangkan perlahan lahan kedalam cetakan. Isi  secara merata sampai ketebalan 2 cm 3 cm. Biarkan mengeras dalam 24 jam
Setelah benar-benar kering model dipisahkan perlahan-lahan dari cetakan. Cetakan dibersihkan dan siap untuk melakukan produksi.

c.         Proses Produksi
Dalam proses produksi bahan dan alat yang dipersiapkan berupa: Bahan   yang  digunakan: Serbuk kayu yang telah disaring, Air,
Lem kayu sintetis, Oli bekas.
Alat yang digunakan: Cetakan yang siap digunakan, Alat press, Triplek  sebagai  alas,  Gelas  Plastik  bekas,  Ember  sebagai  tempat adonan
Serbuk  kayu  disaring  untuk  mendapatkan  hasil  yang  halus. Kemudian  ketiga  bahan  dijadikan  satu  dengan  ukuran  antara  lem, serbuk dan air. Dari  kegiatan yang telah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan  bahwa  dengan  lem   0,8  kg/800  gram  (satu  bungkus) dibutukan serbuk kayu 0,6 kg/600 gram dengan air 1,2 liter.

  
Dengan  adonan  yang  telah  siap  maka  tempat  cetakan  perlu dipersiapkan.  Prinsip  dasar  dalam  melakukan  pencetakan  adalah didapatkannya  hasil  yang  utuh  ketika  dikeluarkannya  hasil  cetakan dari  dalam  cetakannya  dengan  waktu  sesingkat  mungkin.  Semakin cepat dan mudah  pengeluaran hasil cetakan akan berpengaruh pada kuantitas hasil perhari yang  dicapai. Dalam melakukan pelatihan ini telah  dicoba  beberapa  bahan  sebagai  pemisah  antara  cetakan  dan adonan serbuk kayu antara lain MAA (pengkilap lantai), margarin, Oli bekas. Hasil yang paling memuaskan adalah oli bekas karena adonan serbuk kayu dengan mudah dikeluarkan dalam waktu 10 sampai 15 menit.  Akan  tetapi  ada  efek  lain  yang  ditimbulkan  berupa  warna kehitaman pada permukaan hasil cetakan. Warna hitam ini tidak begitu berpegaruh         karena  proses  finishing          yang    dilakukan            dengan penggunakan  pewarnaan  blok  dengan  cat  tembok  sehingga  seluruh permukaan nantinya akan tertutupi dengan cat tembok

Cara melakukan proses pencetakan ketika semua telah disiapkan yaitu cetakan ditaruh di bawah alat press dengan posisi negatif cetakan diatas.  Permukaan  cetakan  diolesi  oli  bekas  dengan  mengkuaskan merata diseluruh permukaan  cetakan. Alat penahan terbuat dari kayu juga dipasang disekeliling cetakan dan juga diolesi oli. Adonan yang siap dicetak dimasukkan dengan perlahan sampai cetakan terisi penuh. Kasih  papan/plat  yang  rata  diatas  adonan  yang  dituangkan,  tekan dengan alat press hingga air yang ada keluar, tunggu sampai 10-15 menit  hingga cetakan siap dilepaskan. Cetakan dilepaskan perlahan dan hati-hati.                      Jika      hasil            cetakan            telah    dikeluarkan                 dilakukan pengeringan            dengan                        sinar                 matahari.         Pengeringan    seperti  ini menghabiskan waktu sampai 4 hari. Untuk mendapatkan hasil tidak melengkung  pengeringan dilakukan proses pembalikan selang waktu
3-4 jam.

d.        Finishing
Finishing yang dilakukan pada kerajinan serbuk kayu dengan campuran            lem  ini  adalah  menutup  semua  bagian  permukaan  dan dihias dengan bentuk dekoratif dengan pemanfaatan warna-warna yang diinginkan.       Dalam  melakukan       proses  finishing          persiapan         yang diperlukan adalah :
Bahan yang  digunakan:  Cat  tembok,  Cat  sendi  warna  primer (merah, kuning, biru) dan warna hitam, Melamin dof beserta harderner dan tiner.
Alat yang di gunakan : Amplas kain dan kertas, Kuas cat air dan cat   minyak,  Ember  sebagai  tempat  air  dan  gelas  plastik  bekas, Sprayer/semprotan obat nyamuk.
Proses finishing          yang    dilakukan        pertama           kali      adalah menghaluskan permukaan hasil cetakan dan bagian tepinya. Proses ini dapat  menggunakan amplas kain dengan no.p-100. sedangkan untuk mendapatkan  hasil   yang  lebih  halus  menggunakan  amplas  kertas no.cc-240.


   Proses  selanjutnya  dengan  memberikan  warna  dasaran  pada permukaan dengan mengkuaskan cat tembok yang telah di campur air untuk  disesuaikan  tingkat  kekentalannya.  Hal  ini  dilakukan  untuk menutup pori-pori.

Keindahan souvenir tergantung unsur hias yang digunakan baik berupa  motif  maupun  pilihan  warna.  Motif  yang  disajikan  dalam souvenir  serbuk   kayu  ini  telah  ada  dan  disajikan  dalam  bentuk cekungan   atau   cembungan   (relief)   pada   permukaannya.   Peserta pelatihan tinggal merespon bentuk yang ada dengan pemilihan warna yang tepat. Dalam proses pewarnaan ini yang dipersiapkan berupa cat tembok warna putih dan cat sendy (pigment warna)  dengan warna primer  yaitu  merah,  kuning,  biru.  Dari  warna  ini  dapat  dihasilkan warna  turunan  misalnya  warna  hijau  dihasilkan  dari  percampuran warna  kuning  dan  biru  dengan  perbandingan  1:1,  warna  orange dihasilkan dari warna merah dan kuning dengan perbandingan 1:1, dan seterusnya.


  



Gambar 3.   Hasil warna turunan dan pigment warna primer.

Dalam proses pewarnaan didahulukan untuk warna yang lebih muda  kemudian diteruskan warna yang lebih tua. Teknik ini untuk memudahkan memberikan kesan rapi.


Gb.4. Pemberian warna muda kemudian diikuti warna tua

Warna yang  tatap  cerah  dan  tidak  mengalami  kepudaran  dan souvenir yang awet tidak mudah rusak menjadi pilihan para pembeli.


 Untuk melindungi  souvenir  ini  dapat  menggunakan  pelapis  berupa melamin. Komposisi melamin, harderner dan tiner adalah 10 : 1 : 20. Komposisi ini juga bisa berubah sesuai kebutuhan. Ketiga komponen ini  dituangkan  dalam  wadah  tertentu  dan  diaduk  sampai  merata. Adukan          yang    telah    siap            dimasukkan     di         tabung sprayer dan disemprotkan  perlahan  diatas  bidang  yang  dilapisi.  Penyemprotan tidak perlu langsung tebal tapi tipis tipis dulu tetapi merata  lalu di angin-anginkan.

2          Pelatihan Teknik Cor
a          Pembuataan Model
Pembuatan  model  tiga  dimensi  dibuat  bentuk  yang  simpel walaupun demikian tetap menarik. Hal ini untuk menghindari kesulitan pada saat repro (penggandaan) pada waktu produksi.


Gambar 5.   Model tiga dimensi dengan bentuk simpel yang terbuat dari kayu untuk digunakan pada teknik cor.

b         Pembuatan Cetakan
1          Penyiapan bahan
Bahan untuk pembuatan cetakan terdiri dari resin dengan ditambah  talk luar dan katalis (pengering) perbandingan untuk ketiga elemen ini jika resin 100 ml maka talk luar bisa 1 ons dan katalis sekitar 10 tetes. Pertama kali yang dicampur adalah resin dengan   talk   luar,   diaduk   hingga   menyatu   baru   kemudian diberikan  katalis.  Pemberian  katalis  ini   sebaiknya  diberikan ketika model sudah siap dibuat negatifnya.


Gambar 6.   Talk luar, Resin dan katalis.


2          Penyiapan tempat
Sebelum  bahan   pembuat   cetakan   dituangkan   terlebih dahulu  disiapkan       penahan  agar  resin  yang  dituangkan  tidak meleleh dan mengikuti bentuk model. Untuk menahan ini dapat menggunakan lilin (wass). Lilin memiliki karakter lunak, kenyal, elastis dan mudah menempel pada benda lain.



Gambar 7.   Proses pembuatan penahan cetakan.

Jika penahan telah siap, maka permukaan model diolesi MAA  (pengkilap  lantai)  secara  merata  yang  fungsinya  agar model dan cetakan  tidak menyatu. Resin yang telah dicampur talk      dengan            katalis            siap      dituangkan.     Penuangan       pertama dilakukan  merata pada permukaan model, tunggu sampai agak mengering kemudiaan  ditambahi sekali lagi disiramkan merata. Untuk membuat campuran resin usahakan sesuai kebutuhan yaitu habis sekali tuang.
Resin walaupun akan keras setelah mengering akan tetapi mudah patah/pecah oleh karena itu masih perlu bahan tambahan untuk  menguatkan  cetakan  yang  akan  digunakan  nanti  yaitu dengan memberikan met (serat  berwarna putih). Serat tersebut ditaruh diatas resin yang hampir mengering  diatas model, lebar serat disesuaikan bidang yang akan diberi. Selesai  pembuatan adonan  resin  yang  dicampur  katalis  dan  talk  dan  disiramkan diatas met, tunggu sekitar satu jam resin akan mengering dan model bisa  dilepaskan. Untuk membuat cetakan pada sisi yang lain dari model prosesnya sama dengan yang dilakukan di muka.





Gambar 8.   Met  dan  penuangan resin pada permukaan model

Jika semua sisi model telah terlapisi cetakan maka proses pembuatan  cetakan telah selesai. Sedangkan pangkal model di buat  berongga/berlubang  untuk  nantinya  tempat  memasukkan adonan serbuk kayu pada saat pencetakan.

c          Proses Produksi
Dalam proses  produksi  cetak  cor  bahan  dan  alat  yang dipersiapkan berupa :
Bahan yang digunakan: Serbuk kayu yang telah diayak dan dikeringkan sampai kadar air 1%, Resin, Katalis, Margarin.
Alat yang digunakan: Cetakan yang siap digunakan, Wass, Karet ban bekas, Gelas Plastik bekas.
Serbuk  yang   digunakan   untuk   bahan   disaring   untuk mendapatkan serbuk yang halus. Proses selanjutnya dikeringkan
dengan sinar matahari agar kandungan air semakin sedikit. Hal
ini dilakukan  karena  bahan  resin  sangan  rentan  terhadap  air. Dalam melakukan pencetakan dengan bahan resin ini yang perlu disiapkan adalah cetakannya.
Ketika cetakan telah siap berarti posisi yang aman untuk membuat  adonan serbuk kayu dengan resin. Komponen untuk membuat adonan  adalah serbuk, resin dan katalis (pengering). Komposisi  untuk  mendapatkan  hasil  yang  baik  adalah  50  gr serbuk berbanding 100 ml  resin dan 5 ml katalis. Pembuatan adonan adalah dengan menuangkan  sedikit demi sedikit serbuk kayu ke dalam resin sambil diaduk. Jika telah  rata katalis siap dituangkan  dan  diaduk  hingga  rata.  Adonan  siap  dimasukkan dalam cetakan.
Adonan  serbuk  dan  resin  yang  telah  siap,  dimasukkan dalam  mulut cetakan. Hal ini dilakukan dengan perlahan tapi cepat dan hati-hati.  Untuk meratakan adonan di dalam cetakan dapat dilakukan dengan  membolak balik cetakan. Cetakan diisi sampai penuh. setelah selesai  cetakan  didiamkan dengan posisi mulut cetakan diatas. Adonan akan  mengering kurang lebih 30 menit, setelah itu cetakan bisa dibuka.





Dalam membuka         cetakan            lepas    karet    pengikat          dan hilangkan wass yang ada disekitar cetakan. Bersihkan adonan yang  belepotan  disekitar  mulut  cetakan.  Buka  perlahan-lahan cetakan dengan benda runcing. Jungkit perlahan dan merata pada sambungan cetakan.  Dahulukan pada sisi yang mudah dibuka, dilanjutkan  pada  sisi  lainnya,   hasil  cetakan  telah  jadi  dan diperiksa terdapat rongga atau tidak dipermukaan hasil cetakan. Jika  masih  terdapat  rongga  maka  perlu  disempurnakan  pada tahap finishing.

d         Finishing
Proses finishing yang dilakuan pada hasil cetakan serbuk dan       resin     langkah            yang    paling  awal            adalah  memeriksa keberadaan  hasil  cetakan  setelah  dikeluarkan  dari  cetakannya. Kemungkinan yang terjadi berupa permukaan hasil cetakan yang masih berongga. Menaggulangi permasalahan ini adalah dengan jalan menambalnya dengan adonan yang sama hingga permukaan rata. Permukaan yang kasar dibiarkan ditunggu  sampai adonan mengering. Jika permukaan yang terdapat lubang telah tertambal semua  proses  penggerendaan  dapat  dilakukan.  Penggerendaan dilakukan pada sisi yang terjangkau, jika ada sisi tidak dapat dihaluskan   dengan  gerenda  dapat  diselesaikan  dengan  kikir. Permukaan   Hasil   gerendaan  masih   kasar   untuk   menghalus menggunakan amplas kertas/air.
Hasil yang halus dibersihkan dan siap untuk di melamin. Finishing  ini bersifat natural sehingga serbuknya dapat dilihat dengan jelas. Finishing  melami membuat karya akan tampak mengkilap dan siap disajikan.



BERAMALLAH DENGAN MENGKLIK IKLAN DI ATAS POSTING

kerajinan kayu bekas | kerajinan kayu pinus | kerajinan kayu kelapa | kerajinan tangan | pengertian kerajinan kayu | kerajinan kayu mdf | kerajinan kayu jepang | kerajinan kayu jati jepara | kerajinan dari kayu bekas | cara membuat kerajinan dari kayu | kerajinan dari kayu dan cara membuatnya | kerajinan dari kayu jati | kerajinan dari kayu dan cara pembuatannya | membuat kerajinan dari kayu bekas | cara membuat kerajinan dari kayu | kerajinan dari kayu dan cara membuatnya | kerajinan dari kayu dan cara pembuatannya | kerajinan dari kayu jati | contoh kerajinan dari kayu | kerajinan dari kayu bekas palet | kerajinan souvenir dari kayu bekas | cara membuat kerajinan dari kayu bekas
cara membuat kerajinan dari kayu jati | cara membuat kerajinan tangan dari kayu bekas | cara membuat kerajinan dari sedotan | cara membuat kerajinan tangan dari sedotan yang simple | cara membuat kerajinan dari sedotan dengan mudah | cara membuat kerajinan dari sedotan plastik | cara membuat kerajinan dari sabun

3 comments:

  1. mantab infonya serbuk kayu bermanfaat

    http://bizwithpos.blogspot.co.id

    ReplyDelete
  2. Saya selalu pecah bikin cetakan dari semen,knp yaaa??

    ReplyDelete