Selain kekayaan alam, manusia juga dianugerahkan kelebihan oleh
Tuhan Yang Maha Esa di antaranya ia mampu mencipta dan berkreasi. Kemampuan ini
pun harus disyukuri dan selalu diapresiasi. Salah satunya menginspirasi
keunikan dan keindahan karya kerajinan Indonesia. Sebagai makhluk sosial,
tentunya kita wajib menghargai seluruh karya ciptaan manusia.
Kekayaan budaya Indonesia merupakan modal munculnya keberagaman
produk kerajinan Indonesia. Bahan alam sebagai salah satu bahan dasar kerajinan
banyak tersebar di bumi Indonesia. Bahan alam tersebut dimanfaatkan sebagai
produk kerajinan yang memiliki kekhasan dari setiap daerah. Sejak dulu
masyarakat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat untuk kebutuhan
hidup sehari-hari sebagai kebutuhan rumah tangga. Kini kerajinan berfungsi
sebagai hiasan, baik interior, maupun eksterior.
a. Tanah Liat
Kerajinan yang terbuat dari bahan
tanah liat biasa dikenal orang dengan kerajinan keramik. Asal kata keramik
adalah keramos (bahasa Yunani) yang artinya benda pecah belah yang terbentuk
dari tanah liat dan telah mengalami proses pembakaran. Dalam pembuatan
keramik, tanah liat memiliki sifat
plastis sehingga mudah dibentuk. Setelah itu, dapat dibakar dalam tingkat
pembakaran suhu 600 C sampai 1.300oC sesuai jenis tanah liatnya sehingga tanah
liat menjadi keras, padat, dan kedap air. Indonesia memiliki kerajinan keramik
dari berbagai daerah yang berciri khas. Setiap daerah mempunyai keunikan dari
bentuk, teknik
hingga ragam hias yang
ditampilkan. Kekayaan hayati di Indonesia telah menginspirasi keindahan dan
keunikan bentuk kerajinan keramik menjadi keramik Indonesia yang kental akan
corak budaya yang membedakannya dengan keramik China, Jepang atau Eropa.
b. Serat Alam
Indonesia memiliki sumber daya alam berupa hutan yang
tersebar di seluruh Nusantara. Selama ini hasil hutan nonkayu yang berasal dari
tanaman yang dapat diperbaharui, belum sepenuhnya mendapatkan perhatian dari
pemerintah. Padahal tanaman nonkayu memberikan kontribusi ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja yang signifikan. Pernahkah kamu melihat eceng gondok
yang biasa tumbuh di air? Enceng gondok
tentu menjadi tanaman pengganggu bagi orang awam. Tetapi, bagi warga daerah
tertentu seperti di Kulon Progo, enceng gondok menjadi sumber penghasilan yang
menjanjikan. Daerah ini menjadi sentra kerajinan tangan dari enceng gondok. Selain
eceng gondok, masih banyak lagi produk kerajinan dari bahan serat alam, melihat
makin variatifnya keinginan dan kebutuhan masyarakat saat ini. Bahan-bahan
serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya
tas, dompet, topi, alas meja, dan tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari
serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam. Namun, ada juga
yang menggunakan teknik tempel atau jahit. Adapun proses persiapan pembuatan
bahan baku yang digunakan biasanya dengan
cara dikeringkan secara alami menggunakan sinar matahari langsung.
Namun, untuk menghindari jamur, bahan serat alam harus direndam dahulu dalam
waktu tertentu dengan larutan natrium benzoat atau zat lain yang dapat
mengawetkan serat alam. Bahan Serat Alam
c. Kayu
Indonesia memiliki hutan tropis yang banyak menyimpan
kekayaan alam kayu terbesar di dunia. Kayu-kayu yang dihasilkan pun banyak macamnya.
Di antaranya: kayu jati, kayu mahoni, kayu pinus, kayu sawo, kayu nangka, kayu
kelapa, dan sebagainya. Produk kerajinan yang dihasilkan dari kayu juga
bervariasi, mengikuti teknik pembuatan dan tekstur kayunya. Kerajinan ukir dari
beberapa daerah di Indonesia sudah dikenal di mancanegara sejak zaman dahulu.
Setiap daerah memiliki motif atau corak ukir yang berbeda. Setiap motif
mempunyai nilai keindahan dan keunikan serta makna simbolis yang penuh perlambangan
dan juga nasihat. Beberapa daerah yang dikenal ukiran atau pahatannya adalah
Jepara, Yogyakarta, Cirebon, Bali, Toraja, Palembang, Kalimantan, dan masih ada
daerah lainnya. Kita perlu mengenal dan melestarikan motif ukir Nusantara.
Kekayaan kreasi bangsa Indonesia perlu kita syukuri sebagai kekayaan budaya yang
tak dapat hilang oleh waktu. Kayu-kayu yang tergolong keras dapat dibuat karya
kerajinan dengan teknik ukir atau pahat, selain itu juga dapat dengan teknik tempel
atau sambung, baik dengan perekat maupun dengan paku. Proses mengukir dan
memahat diawali dengan membuat sketsa di atas kayu, lalu kayu dipahat dengan
menggunakan alat pahat dan pemukul.
d. Bambu
Bambu dapat dijadikan berbagai produk kerajinan yang
bernilai estetis dan ekonomi tinggi. Sejak ratusan tahun lalu, orang Indonesia
telah menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan, mulai dari yang paling
sederhana seperti tempat jemuran hingga tikar dan anyaman yang rumit. Sampai
saat ini, bambu masih digunakan untuk keperluan tersebut. Bahkan saat ini,
produk kerajinan bambu tampil dengan desain lebih menarik dan artistic hingga
kini banyak digunakan di hotel-hotel berbintang, cottages, spa, butik,
bank, toko serta interior bangunan modern. Beberapa teknik dalam pembuatan
kerajinan bahan alam dari bambu adalah teknik anyaman dan teknik tempel atau
sambung. Anyaman Indonesia sangat dikenal di mancanegara dengan berbagai motif
dan bentuk yang menarik.
e. Kulit
Zaman dahulu telah dikenal kerajinan berbahan dasar
kulit sebagai wayang. Tahukah kamu kerajinan wayang? Dalam pengertiannya wayang
berarti bayangan. Wayang kulit merupakan warisan budaya dari nenek moyang kita.
Oleh sebab itu, UNESCO telah menetapkan anugerah warisan bangsa terhadap wayang
kulit Indonesia. Kamu perlu mengenal dan melestarikannya, agar tidak punah,
baik dalam pembuatan produk wayang kulit ataupun belajar memainkan wayang kulit.
Selain untuk wayang, dalam perkembangannya bahan dasar kulit banyak juga
dihasilkan untuk produk lain. Ini merupakan hal yang menarik untuk kamu cari
tahu. Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti: sapi, kambing, kerbau, buaya,
dan hewan lainnya dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. Proses
pembuatan bahan baku kulit cukup sederhana. Kulit hewan potong dicuci bersih
terlebih dahulu, direntangkan, lalu dijemur langsung dengan sinar matahari
hingga kering. Sesudah kering, kulit digosok untuk menghilangkan bulu dan
kotoran dengan menggunakan kapak kecil. Kemudian kulit dicuci bersih dan
dijemur kembali. Setelah itu, kulit baru dapat dipergunakan. Jenis proses
seperti ini dinamakan proses kulit mentah yang biasanya dipergunakan untuk
pembuatan wayang kulit. Namun, ada lagi proses kulit yang disamak yang dapat dijadikan
benda kerajinan seperti tas, sepatu, dompet, dan sebagainya.
f. Logam
Sebagai pengetahuan, kamu perlu mengetahui bahwa bahan
alam yang termasuk dalam kategori logam juga banyak macamnya, seperti: emas,
perak, perunggu, aluminium, besi, dan kuningan. Daerah penghasil kerajinan emas
terdapat di Kalimantan Selatan maupun Jawa. Kerajinan perak terdapat di daerah
Yogyakarta, Sumatera Barat, dan Bali. Untuk mengetahui daerah asal penghasil jenis
logam lainnya, gunakan rasa keingintahuanmu untuk dapat memperoleh informasi
dari berbagai sumber. Bahan alam logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris
kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan fungsional lainnya, seperti:
gelas, teko, nampan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan.
Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang
tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/pemanasan dan tempa.
g. Batu
Bumi Indonesia terhampar luas ragam bebatuan yang
berkilau dan beraneka warna. Turis mancanegara kagum dengan warna warni
bebatuan Indonesia. Daerah Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang
dinilai sangat unik. Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna
sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap busana, juga sebagai
penghias benda. Teknik pengolahan batu warna sebagai produk kerajinan harus
digerinda dahulu baru kemudian dironce. Untuk interior dan eksterior, digunakan
teknik pahat dan ukir.
No comments:
Post a Comment