LANGKAH DAN TIPS
USAHA DISTRO
Anak muda identik dengan gaya kekinian. Ada yang aneh, unik,
nyeleneh, kadang bahkan terkesan nakal. Kamu sendiri mungkin punya gaya atau
style yang beda dengan temanmu. Makin unik, makin keren. Begitu biasanya,
bukan? Gak salah, sih. Tapi, tahukah kamu, sebenarnya itu justru peluang yang
sangat menggiurkan?
Coba bayangkan, berapa banyak komunitas anak muda yang punya
ciri khas sendiri-sendiri sesuai kelompoknya. Mereka ini biasanya membuat aneka
aksesoris dan pernak-pernik mulai dari kaos, dompet, syal, stiker, gantungan
kunci dalam jumlah yang terbatas. Makin eksklusif sebuah kelompok, mereka makin
membutuhkan pernak-pernik yang menjadi penanda identitas mereka. Sebab,
identitas tertentu yang melekat pada kekhasan aneka pernik yang serba diproduksi terbatas itu menjadi nilai tersendiri yang
membanggakan.
Nah, gaya yang menempel pada atribut bikinan sendiri itu
biasanya memang banyak yang unik dan sangat stylish. Biasanya, dengan memainkan
desain dan kata serta gambar tokoh sesuai aliran yang dikagumi, produk seperti
itu menjadi barang eksklusif bagi pemiliknya. Limited edition, gitu loh. Dan,
biasanya barang limited ini cenderung lebih mahal harganya.
Oleh karena itu,
inilah peluang yang bisa kamu garap. Kamu bisa meraup untung kalau bisa
menyediakan desain yang unik, atau kamu bisa juga menjadi agen penjual yang
mendapatkan keuntungan dan komisi penjualan per produk. Nah, biasanya produk
terbatas ini sulit masuk ke toko besar. Karena itu, penjualannya memanfaatkan
sistem distribusi dengan jaringan pertemanan. Di sinilah kamu bisa menjadi
semacam agen penjualan dengan menjadi distribution outlet alias distro.
Dari distro yang kamu dirikan, kamu bisa menerima titipan
dari berbagai macam merk terbatas ini mulai dari produk t-shirt, tas, dompet,
jaket dan lain-lain. Margin
keuntungannya bisa kamu atur sendiri sesuai perjanjian.
Misalnya kamu ambil untung 20 persen per item barang. Atau, malah kamu
memproduksi sendiri juga aneka aksesoris yang terbatas ini dan dijual di distro
kamu. Yang pasti, jika kamu punya kemampuan mengenali pasar produk dengan
desain seperti apa yang sedang ngetren, bisa dipastikan distro kamu bakal
kebanjiran order. Misalnya dari satu kaos, dengan biaya pembuatan Rp 25 ribu,
kamu bisa menjual sampai Rp 35 ribu atau bahkan Rp 40 ribu. Belum lagi produk
lainnya seperti jaket, dompet, biasanya itu akan memberi margin keuntungan yang
lumayan juga. Kalau sehari saja bisa menjual 20 item barang, bayangan
keuntungan sudah pasti menjadi kenyataan. Jadi, apa yang kamu tunggu?
Bagaimana? Sudah siap menekuni usaha ini? Kalau sudah, mari
kita bahas satu per satu.
LOKASI
Untuk memulai usaha ini, usahakan cari lokasi yang cukup
strategis dan banyak dilalui orang. Bisa juga dicari lokasi yang dekat dengan
permukiman anak muda seperti
daerah kos-kosan atau dekat kampus dan sekolah SMA. Jika
rumahmu cukup strategis, bisa juga menyulap halaman depan rumah atau garasi
untuk jadi show room barang dagangan kamu. Namun, jika punya modal lebih,
sangat dianjurkan untuk menyewa sebuah outlet yang eye catching di dekat lokasi
keramaian. Atau, bisa juga kamu menyewa mobil pick up untuk memajang koleksi
kamu dan berjualan di sana. Keuntungan memakai mobil ini kamu bisa mencari
lokasi strategis dan segera berpindah jika dirasa pasarnya mulai berkurang.
Kelebihan lain, kamu tak perlu mengeluarkan biaya sewa tempat meski setiap saat
harus waspada jika ada petugas yang melakukan razia.
MODAL KERJA
Bicara tentang modal kerja, sangat dianjurkan kamu melihat
ukuran kantong kamu dulu. Bila belum seberapa, mulai dulu dari yang kecil-kecil
dan tawarkan kepada rekan dekat dulu. Tapi, kalau mau bicara serius, memang
modalnya cukup lumayan. Untuk keperluan renovasi tempat jualan, membuat aneka
produksi, dan menyewa pick up sudah tentu biayanya
tidak sedikit. Bisa mencapai belasan hingga puluhan juta
tergantung dari seberapa besar ukuran usaha kamu. Tapi, sekali lagi, ukuran
modal usaha ini sebenarnya dimulai dari tekad kamu sebagai calon pengusaha
distro. Dengan modal seadanya pun jika kamu punya kreativitas tertentu juga
sudah bisa ber-usaha.
Nah, untuk menjalankan usaha ini, kamu perlu
mem-perhitungkan juga biaya listrik dan telefon untuk menerima dan mencari
order. Sebab, tak jarang jika distro kamu makin dikenal, akan muncul juga
pesanan barang dan komunitas tertentu. Jika kamu menggunakan mobil pick up,
perhitungkan juga biaya perawatan dan bahan bakarnya per bulan. Selain itu,
jika kamu tidak memproduksi beberapa barang yang kamu jual, kamu juga bisa
membeli dari produsen barang alternatif ini di beberapa tempat. Dengan begitu,
jualan kamu pun akan makin beraneka dan perputaran barang baru dengan desain
baru akan bisa menarik lebih banyak pembeli.
Untuk usaha yang masih dibuka di awal, pekerjanya cukup dua
saja dulu. Satu sebagai tenaga yang melayani pembeli, satu lagi yang melayani
di kasir. Selain itu, keduanya
juga bisa berfungsi sebagai tukang kontrol keamanan barang
dagangan kamu. Sebab, biasanya barang yang berukuran kecil seperti gantungan
kunci, syal, stiker, kalau kurang awas bisa berpindah tangan tanpa melalui
kasir.
No comments:
Post a Comment